Sangihe-Reportasemanado.com — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Rinny Tamuntuan dan Mario Seliang (Tamang) mengedepankan visi pembangunan berkelanjutan untuk memajukan daerah di perbatasan ini. Pasangan yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan tersebut menekankan pentingnya optimalisasi potensi lokal, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Rinny Tamuntuan, yang pernah menjabat sebagai Penjabat Bupati Sangihe, mengatakan visi mereka berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan. “Kami ingin membangun Sangihe dengan memanfaatkan teknologi tepat guna, khususnya di sektor pertanian dan kelautan. Ini adalah kunci agar Sangihe bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan,” kata Rinny di Tahuna beberapa waktu lalu
Kemandirian Ekonomi dan Teknologi
Menurut Tamuntuan, pengelolaan sumber daya lokal harus dilakukan dengan cermat dan inovatif. Teknologi tepat guna, kata dia, akan memaksimalkan hasil produksi sektor pertanian dan kelautan. “Sangihe punya potensi besar, dan itu harus dioptimalkan agar mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Mario Seliang, calon Wakil Bupati yang berlatar belakang ekonomi, menambahkan bahwa sektor perikanan dan kelautan menjadi prioritas. “Kami akan memastikan pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan kemandirian ekonomi, khususnya di wilayah pesisir,” kata Mario.
Ia juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi di sektor pertanian untuk memastikan ketahanan pangan. “Sangihe tidak boleh bergantung pada pasokan luar. Pertanian harus diperkuat sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal,” lanjutnya.
Pariwisata Berbasis Masyarakat
Selain pertanian dan perikanan, pasangan Tamuntuan-Seliang juga berencana mendorong sektor pariwisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat lokal. Menurut Mario, potensi alam dan budaya Sangihe adalah aset yang harus dikelola secara profesional namun tetap mengutamakan kearifan lokal. “Kami ingin masyarakat ikut mengelola destinasi wisata, sehingga manfaat ekonominya bisa langsung dirasakan oleh warga setempat,” katanya.
Rinny menambahkan, kearifan lokal akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan di berbagai sektor, termasuk pariwisata. “Nilai-nilai budaya dan adat istiadat Sangihe harus tetap dijaga dan dijadikan daya tarik wisata yang autentik,” ujarnya.
Pendidikan Berbasis Budaya
Dalam sektor pendidikan, pasangan ini juga memiliki rencana untuk mengintegrasikan budaya lokal ke dalam kurikulum. Mario Seliang mengatakan, generasi muda Sangihe harus dibekali dengan pengetahuan tentang budaya daerah mereka, selain juga mendapat pendidikan akademik yang kompetitif. “Anak-anak kita perlu memahami akar budaya mereka, sekaligus mampu bersaing di era globalisasi,” katanya.
Transformasi Menyeluruh
Untuk mewujudkan visi besar ini, Tamuntuan dan Seliang menekankan perlunya transformasi menyeluruh di berbagai sektor. Transformasi itu mencakup bidang sosial, ekonomi, tata kelola pemerintahan, serta ketahanan sosial dan budaya. “Kami akan memastikan pertumbuhan pembangunan di Sangihe berlangsung secara berkelanjutan, dengan memperkuat tata kelola dan supremasi hukum,” kata Mario.
Dengan visi tersebut, pasangan Rinny Tamuntuan dan Mario Seliang yakin mampu membawa Sangihe menuju masa depan yang lebih mandiri, maju, dan relevan di tengah tantangan global.
(Ryansengala)