REPORTASEMANADO, Jakarta – Provinsi Sulawesi Utara beberapa kali dinobatkan sebagai Provinsi dengan Indeks Kerukunan Beragama (IKB) tertinggi. Kali ini, atas prestasi IKB tersebut, Provinsi Sulawesi Utara menerima penghargaan Pelopor Toleransi dan Kerukunan.
“Kita bersyukur karena Sulawesi Utara selalu bisa menjaga toleransi dan kerukunan. Kita juga dapat penilaian dalam rangka Kerukunan Beragama di Sulawesi Utara dan mendapat nilai-nilai baik di antara provinsi lain,” jelas Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Dikatakan Olly Dondokambey, berkat kerjasama masyarakat Sulawesi Utara dan Forum Pimpinan Daerah dalam rangka merangkai kebhinekaan yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
Menurut Gubernur Olly, masyarakat Sulawesi Utara sejak dahulu memiliki nilai-nilai kearifan lokal dalam bingkai satu filosofi, salah satunya oleh pahlawan nasional kita Doktor Sam Ratulangi, ‘Manusia hidup untuk memanusiakan manusia yang lain’ dan filosofi hidup inilah yang diterapkan oleh seluruh kepala daerah di Provinsi Sulawesi Utara sampai saat ini.
“Termasuk juga bersama-sama dalam rangka menyosialisasikan program-program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Orang nomor satu Sulut ini juga bangga semboyan hidup masyarakat sehingga kesadaran dari masyarakat tentang filosofi dari para pemuka-pemuka dan tokoh-tokoh masyarakat Sulawesi Utara itu selalu dijaga.
Dengan semboyan yang membudaya, menurutnya, membuat kondusivitas masyarakat aman dan damai. Dan hal ini membawa dampak-dampak yang positif bagi masyarakat Sulawesi Utara, termasuk iklim investasi, yang di dalamnya sektor pariwisata.
Gubernur mengakui untuk memelihara kerukunan beragama di Sulawesi Utara ini banyak sekali tantangannya. Sehingga dibutuhkan kerja sama antar umat beragama untuk menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan itu.
Tantangan itu termasuk tantangan ideologi trans nasional. Untuk mengatasi itu pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara selalu meningkatkan internalisasi nilai empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. “Ini yang selalu kita sosialisasikan dari tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA,” tukasnya.(**/ven)