REPORTASE MANADO – Adanya pemberitaan di media masa terkait ada ijazah siswa SMA/SMK yang diduga ditahan oleh pihak sekolah, membuat Dinas Pendidikan Daerah Provinsi mengambil langkah tegas dengan mengundang para kepala sekolah SMA/SMK se-Sulawesi Utara dalam rapat yang dilaksanakan pada hari Jumat, 24/2 di Rg SDM dinas Pendidikan Daerah Prov. Sulut.
Rapat yang dihadiri oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulut mengharuskan para kepala sekolah membawa data penyaluran ijazah kepada siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut Dr Liesje G.L Punuh M.Kes dalam penyampaiannya mengatakan kinerja dinas pendidikan daerah tengah disorot, oleh sebab itu sangat penting untuk mengatur langkah dan tindakan yang diambil. Akselerasi, sinkronisasi, dan sinergitas menjadi kunci agar tidak ada satupun sekolah atau pun cabang dinas yang merasa diabaikan.
Berdasarkan penyampaian dari kepala-kepala sekolah didapati informasi bahwa penyaluran ijazah yang terhambat bukan karena sekolah yang menahan, tetapi karena ada faktor-faktor eksternal antara lain banyaknya siswa yang sudah tidak ada di daerah ketika ijazah disalurkan.
” Mereka ada yang sudah sekolah atau bekerja di luar Manado,” ujar salah seorang kepala sekolah.
Upaya untuk menyalurkan ijazah tersebut kepada siswa yang bersangkutan sudah dilakukan, antara lain dengan mencoba menghubungi sekolah terdekat tempat anak itu sekolah/bekerja sehingga sekolah dapat memfasilitasi pelaksanaan cap jempol/cap tiga jari, apabila telah dilaksanakan, sekolah akan mengirimkan bukti tanda terima dan dokumen lainnya yang dibutuhkan ke sekolah asal. Ada juga sekolah yang menyerahkan ijazah bersamaan dengan pelaksanaan penamatan siswa, sehingga tidak ada siswa yang tidak menerima ijazah.
Melihat kondisi yang terjadi tersebut, dr. Liesje G. L. Punuh, M.Kes akan membuat edaran sebagai dasar penyaluran ijazah bagi sekolah.
“Akan dibuat mekanisme penyaluran ijazah untuk penyaluran ijazah, sehingga kedepannya tidak ada lagi siswa-siswa yang tidak memiliki ijazah karena terkedala hal-hal yang bapak/ibu sampaikan tadi.” tegas Punuh
Dijelaskan Punuh, selain itu, dinas pendidikan akan menyusun SOP yang antara lain memuat daftar/register penyaluran ijazah dari dinas kepada sekolah-sekolah sampai kepada siswa. Hal ini bertujuan agar ijazah tidak disalah manfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga kedepannya rumor-rumor ada siswa dan orang tua yang dirugikan tidak ada lagi.
Kadis Punuh juga mengingatkan terhadap fungsi cabang dinas di daerah yang notabene merupakan perpanjangan tangan dinas harus lebih tanggap lagi dalam menghadapi masalah dan kendala yang terjadi.
” Bekerja cerdas dan bekerja tanggap adalah key word mengatasi masalah yang terjadi. Selain itu, bekerja ikhlas menjadikan pekerjaan yang seberat apapun akan terasa mudah karena kita melakukannya dengan tanggung jawab.” tandas Punuh
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Prov Sulut Clay J.H Dondokambey, S.STP M.AP dalam penyampaiannya menekankan pada peran guru sebagai Oemar Bakrie, yang bekerja tanpa pamrih.
“Kembalilah ke peran itu, yang tidak pernah lelah mengajar, yang bekerja nothing to lose, sehingga kami-kami yang berdiri di depan ini, yang juga pernah merasakan didikan bapak/ibu sebagai guru-guru kami dapat dengan bangga mengatakan bahwa anda pernah menjadi guru kami bahkan generasi sekarang dan yang akan datang dengan besar hati akan berkata mereka memiliki guru-guru yang luar biasa.” tandas Clay yang akrab dengan pers ini. (**/ven)