Guruku di Antara Sanjungan dan Hujatan Menjadi Pendidik Tangguh di Tengah Pujian dan Kritikan (Sebuah Reflesksi)

oleh -667 Dilihat

Oleh :Djouhari Kansil

REPORTASEMANADO.COM – Di era digital, peran guru telah mengalami transformasi besar. Tidak hanya sebagai pengajar yang mentransfer ilmu pengetahuan, kini guru juga berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Kemajuan teknologi, metode pembelajaran yang inovatif menjadi suatu keharusan agar peserta didik dapat memahami materi dengan lebih baik. Di balik kemajuan ini, tantangan besar juga menghadang. Guru harus terus memperbarui kompetensinya agar tidak tertinggal.
Penerapan teknologi dalam pendidikan memiliki dua sisi: harapan dan ancaman. Di satu sisi, teknologi membantu memperkaya metode pembelajaran, tetapi di sisi lain, teknologi juga dapat mengancam eksistensi guru jika tidak dimanfaatkan dengan bijak. Profesionalisme guru di era digital harus tetap dijaga dengan mematuhi etika dalam mengajar dan menggunakan teknologi.
Dahulu, guru dipandang sebagai figur otoritatif yang dihormati tanpa banyak pertanyaan. Kini dengan keterbukaan informasi, setiap tindakan guru dapat menjadi sorotan publik. Masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap guru, sementara media sosial mempercepat penyebaran informasi tentang profesi ini.
Kasus-kasus guru yang viral, baik yang menginspirasi maupun yang kontroversial, menunjukkan bahwa profesi ini tidak lagi hanya berada di dalam ruang kelas, tetapi juga di ranah publik. Harapan dan tekanan sosial terhadap guru semakin meningkat, menuntut mereka untuk lebih berhati-hati dalam bersikap.
Guru yang berhasil menciptakan inovasi dalam pembelajaran sering kali mendapatkan sanjungan. Mereka yang berdedikasi, bahkan di luar tugas formalnya, mendapat apresiasi dari siswa, orang tua, dan masyarakat. Guru bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter siswa, menjadikan mereka pribadi yang lebih baik.
Guru sering kali dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Penghargaan terhadap guru tidak selalu datang dalam bentuk materi, melainkan dalam rasa hormat dan pengakuan atas perannya yang vital dalam masyarakat.
Tidak semua guru mendapatkan apresiasi. Dalam era digital, satu kesalahan kecil dalam mengajar dapat menjadi viral dan menimbulkan hujatan. Media sosial telah menjadi sarana bagi siswa dan orang tua untuk menyalurkan ketidakpuasan mereka terhadap guru, terkadang tanpa memahami konteks yang sebenarnya.
Fenomena cyberbullying terhadap guru semakin meningkat. Kritik yang seharusnya membangun, terkadang berubah menjadi serangan pribadi yang merusak mental dan motivasi seorang pendidik. Pemerintah perlu berperan dalam melindungi guru dari hujatan yang tidak berdasar.
Cyberbullying bukan hanya masalah bagi siswa, tetapi juga bagi para pendidik. Guru sering kali menjadi sasaran kritik berlebihan, ejekan, bahkan serangan verbal di dunia maya. Cyberbullying terhadap guru dapat berbentuk komentar negatif di media sosial, penyebaran informasi palsu, hingga pelecehan yang merusak reputasi dan psikologis mereka.
Ada berbagai alasan mengapa guru dapat menjadi target cyberbullying. Beberapa di antaranya adalah ketidakpuasan siswa atau orang tua terhadap metode pengajaran, kesalahpahaman dalam komunikasi, atau bahkan hanya karena perbedaan cara pandang. Media sosial memberi ruang bagi siapa saja untuk mengomentari dan menyebarkan opini mereka dengan mudah, sehingga guru bisa menjadi sasaran yang rentan.
Cyberbullying bisa berdampak besar pada kondisi psikologis dan profesionalisme guru. Mereka bisa mengalami stres, kecemasan, hingga kehilangan motivasi dalam mengajar. Dalam beberapa kasus, tekanan dari komentar negatif yang terus-menerus bahkan dapat membuat guru mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari profesinya. Penting untuk memiliki mekanisme dukungan yang kuat dalam menghadapi situasi ini.
Menghadapi cyberbullying memerlukan strategi yang matang. Guru harus mampu memilah kritik yang membangun dan serangan yang tidak berdasar. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
Tidak merespons komentar negatif dengan emosi.
Melaporkan komentar atau akun yang melakukan perundungan.
Mendokumentasikan kasus cyberbullying sebagai bukti.
Mendapatkan dukungan dari kolega dan pihak sekolah.
Mengedukasi siswa tentang etika berkomunikasi di dunia digital.
Pemerintah dan institusi pendidikan memiliki peran dalam melindungi guru dari cyberbullying. Beberapa negara telah menerapkan regulasi untuk melindungi tenaga pendidik dari serangan digital yang tidak berdasar. Selain itu, dukungan dari komunitas guru, keluarga, dan rekan kerja sangat penting dalam membangun ketahanan mental dan profesionalisme di tengah tantangan ini.
Guru harus memiliki mental yang kuat dalam menghadapi kritik. Mengelola kritik dengan bijak menjadi keterampilan yang sangat penting agar tidak terpengaruh secara emosional. Guru yang percaya diri akan lebih mampu menangani situasi sulit dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi diri.
Membangun batasan dalam interaksi digital juga penting. Guru harus tetap menjaga profesionalisme dan menghindari perdebatan yang tidak perlu di media sosial. Mencontoh pengalaman guru lain yang pernah mengalami hujatan juga bisa menjadi inspirasi untuk tetap bertahan dan berkembang.
Menghadapi kritik tidaklah mudah, terutama jika bersifat personal. Pengendalian emosi menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan mental seorang guru. Memahami perbedaan antara kritik membangun dan serangan pribadi membantu guru untuk tidak bereaksi secara berlebihan.
Dukungan dari rekan sejawat dan keluarga sangat penting dalam menghadapi tekanan. Teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan juga bisa membantu guru mengurangi stres akibat kritik yang diterima.
Komunikasi yang efektif antara guru, siswa, dan orang tua dapat mengurangi ketegangan dan kesalahpahaman. Guru yang terbuka terhadap masukan dari orang tua cenderung lebih dihormati. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga dapat meningkatkan kepercayaan siswa terhadap guru mereka.
Salah satu cara untuk meningkatkan citra guru adalah dengan menggunakan media sosial secara positif. Guru dapat berbagi inovasi, prestasi, dan program sekolah melalui platform digital untuk menunjukkan profesionalismenya. Menghindari kontroversi yang tidak perlu juga menjadi langkah bijak dalam menjaga nama baik profesi ini.
Di tengah banyaknya kritik terhadap profesi guru, ada juga kisah-kisah inspiratif yang muncul di media sosial. Beberapa guru berhasil memanfaatkan platform digital untuk membagikan metode pengajaran inovatif dan mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat. Misalnya, ada seorang guru yang viral karena mengajar dengan cara kreatif menggunakan lagu dan animasi untuk menjelaskan konsep sulit kepada siswa.
Seorang guru yang mengalami kritik tajam tidak serta-merta harus menutup diri atau meninggalkan profesinya. Kebijaksanaan dan ketenangan, kritik bisa diubah menjadi bahan introspeksi. Banyak guru yang justru menjadikan kritik sebagai motivasi untuk terus berkembang dan memperbaiki cara mengajar mereka.
Beberapa guru yang awalnya menjadi sasaran hujatan justru berhasil membalik keadaan dengan membuktikan dedikasi mereka dalam dunia pendidikan. Misalnya, ada guru yang awalnya dikritik karena metode mengajarnya dianggap kuno, tetapi setelah berinovasi, ia justru mendapatkan penghargaan sebagai pendidik terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan dalam profesi guru tidak harus menjadi hambatan, tetapi bisa menjadi batu loncatan menuju pencapaian yang lebih besar.
Berbagai tantangan yang ada, seorang guru harus tetap berpegang pada prinsip bahwa pendidikan adalah panggilan jiwa. Sanjungan dan hujatan hanyalah bagian dari perjalanan panjang seorang pendidik dalam membentuk generasi masa depan.
Profesi guru akan terus berkembang seiring perubahan zaman. Pengembangan diri secara berkelanjutan sangat diperlukan agar guru tetap relevan. Berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti komunitas guru dan lembaga pendidikan, dapat membantu meningkatkan mutu pengajaran.
Guru yang bertahan dan sukses di tengah tantangan adalah mereka yang mampu beradaptasi dan tetap berdedikasi. Menjadi pendidik yang memberi dampak positif bagi generasi muda adalah tujuan utama yang harus dijaga dalam perjalanan profesi ini.

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Reportase Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.