Sangihe-Reportasemanado.com- Pemilihan Kepala Daerah 2024 adalah momen penting bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe, untuk menentukan arah dan masa depan Tanah Tampungang Lawo, termasuk dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Bagi masyarakat Sangihe, partisipasi dalam pilkada 2024 bukan sekadar menjalankan hak politik, tetapi juga tanggung jawab moral untuk memastikan budaya yang menjadi identitas bersama tetap hidup dan dihormati oleh pemimpin yang akan terpilih.
Budaya sebagai Akar Identitas
Sangihe memiliki kekayaan budaya yang khas, mulai dari tradisi adat, bahasa daerah, hingga seni dan musik yang menjadi kebanggaan bersama. Budaya ini bukan hanya warisan, tetapi juga jati diri yang membedakan masyarakat Sangihe dari daerah lain. Pemimpin yang memahami dan menghargai budaya ini memiliki peran besar dalam memastikan bahwa nilai-nilai tradisional tetap lestari di tengah arus modernisasi.
Namun, pelestarian budaya tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan masyarakat. Partisipasi aktif dalam memilih pemimpin adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa nilai-nilai lokal tidak tergerus.
Pemimpin yang Memahami Lokalitas
Pemimpin yang baik tidak hanya memiliki visi pembangunan, tetapi juga kesadaran akan pentingnya budaya lokal. Mereka adalah sosok yang:
Menghormati Tradisi Adat: Pemimpin yang mampu memadukan kebijakan modern dengan penghormatan terhadap adat istiadat.
Memajukan Seni dan Budaya: Memberikan perhatian lebih pada pengembangan seni tradisional, bahasa daerah, dan perayaan adat Sangihe.
Melibatkan Masyarakat Adat: Mengikutsertakan tokoh adat dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pelestarian budaya.
Menghindari Pemimpin yang Tak Peduli Budaya
Pemimpin yang kurang memahami pentingnya budaya lokal cenderung mengesampingkan tradisi demi pembangunan yang tidak kontekstual. Hal ini dapat mengancam identitas masyarakat Sangihe. Oleh karena itu, penting untuk memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak peduli pada pelestarian budaya dan pembangunan berbasis kearifan lokal.
Hak dan Tanggung Jawab Pemilih
Partisipasi dalam pemilu adalah hak sekaligus tanggung jawab. Dengan menggunakan hak suara, masyarakat Sangihe turut menentukan pemimpin yang memahami kebutuhan lokal, termasuk pelestarian budaya. Jika suara masyarakat tidak digunakan dengan bijak, ada risiko terpilihnya pemimpin yang tidak sesuai dengan harapan.
Sebagai pemilih, masyarakat Sangihe memiliki kekuatan untuk memastikan pemimpin terpilih mampu menjadi penjaga nilai-nilai tradisional sekaligus pembawa perubahan positif. Dengan memilih pemimpin yang menghargai budaya, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada pembangunan daerah, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang tetap mengenal dan bangga akan identitas mereka.
Pilkada Sangihe 2024 bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga menentukan masa depan budaya Sangihe. Dengan partisipasi aktif, masyarakat dapat memastikan bahwa warisan leluhur tetap terjaga, selaras dengan pembangunan yang berkelanjutan. Mari gunakan hak pilih dengan bijak dan pastikan budaya Sangihe tetap hidup di tangan pemimpin yang tepat.
(Ryansengala)