PETI Escavator Terus Beroperasi di Entana Mahamu, Aktivis Pertanyakan Sikap Kapolres Sangihe

oleh -536 Dilihat

Sangihe-Reportasemanado.com – Coretan akun Facebook atas nama Chenayang Takaulikang yang viral belum lama ini semakin memperkuat dugaan terkait kondisi di jajaran Polres Sangihe, terutama terkait PETI Escavator.

Bukti kegiatan PETI Escavator yang berlangsung sejak Sabtu (30/03/2024) hingga Rabu (03/04/2024) di Entana Mahamu terus menjadi sorotan.

Salah satu aktivis Save Sangihe Island (SSI), Robison Saul, kepada sejumlah Media menyatakan bahwa dua unit escavator telah melakukan kegiatan penambangan ilegal sejak Sabtu lalu.

“Escavator yang sebelumnya parkir di depan Puskesmas Salurang kini beroperasi di kampung Bowone,” kata Saul sembari juga menegaskan bahwa kegiatan ini (Alat berat-red) terus berlangsung pada malam hingga pagi hari.

Saul juga mengecam ketidakpedulian Polres Sangihe terhadap kegiatan ini, terutama setelah Polda Sulut mengunjungi Sangihe dan sementara menghentikan aktivitas PETI Escavator.

“Namun setelah tim Polda Sulut pergi, kegiatan PETI Escavator kembali berlanjut. Ada yang salah dengan sikap Polres Sangihe yang terlihat abai terhadap kerusakan lingkungan di Sangihe Selatan,” tegasnya.

Saul juga menduga bahwa ada keterlibatan Kapolres Sangihe, AKBP Dhana Ananda Syaputra, dalam pembiaran ini, seperti yang diungkapkan oleh akun Facebook Chenayang Takaulikang.

“Apakah benar ada aliran uang besar ke kantong Kapolres dari kegiatan PETI Escavator ini?” Ungkap Saul dengan nada bertanya.

Sementara itu Meski telah dihubungi, Kapolres Sangihe AKBP Dhana Ananda Syaputra enggan memberikan tanggapan. Konfirmasi melalui pesan WhatsApp ke nomor ponselnya (08126285XXX) tidak mendapat respons hingga berita ini disiarkan.

(Ryan Sengala)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Reportase Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.