Sangihe-Reportasemanado.com- Ratusan penambang emas ilegal menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Polres Kepulauan Sangihe. Kamis (14/03/2024).
Dalam Aksi Demo tersebut, disuarakan ketidakpuasan karena tambang tempat mereka bekerja telah ditutup.
Para penambang juga mengklaim bahwa ada oknum-oknum yang mengaku sebagai polisi dari Polda Sulut telah mengambil enam karung karbon yang berisi campuran emas.
Dari Pantauan REPORTASEMANADO Koordinator aksi, Irfan Mamadoa Ogelang, mempertanyakan sikap institusi Polres Kepulauan Sangihe terkait nasib para penambang Tradisional di lokasi bowone dan sekitarnya.
“Kami diam saat beras dan sembako naik harga, tetapi jika tambang ditutup, kami akan bersuara. Kami akan kerja apa.? Hidup tambang rakyat!,” ujar Ade Irfan, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Ketika dikonfirmasi oleh wartawan, Kapolres Sangihe, AKBP Dhana Adanda Syaputra, menegaskan bahwa polres Sangihe tetap pada prinsip bahwa tambang ilegal tidak boleh dioperasikan.
“Polres Sangihe akan terus menegakkan hukum dan menuntut pengosongan tambang ilegal sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tegasnya. (Ryansengala)