Pemprov Sulut Prihatin dan Serius Sementara Evaluasi Program, Kadis Lampus :Hanya di Lolak Siswa SD Diduga Keracunan, 4 Daerah Lain Tak Ada Korban

oleh -633 Dilihat

REPORTASEMANADO- Pemerintah Provinsi Sulut sangat prihatin dan memberikan perhatian serius atas dugaan keracunan sekitar 240 siswa SD yang ada di Kecamatan Lolak Kabupaten Bolmong, Senin (23/10/2023) ini.
Pasalnya karena program dari Pemerintah Pusat yang ditindaklanjuti pemerintah daerah ini, selain di Kabupaten Bolmong juga bersamaan dilakukan di 4 kabupaten/ kota lain di Sulut.
“Ini sementara dievaluasi oleh pihak terkait, apa yang menjadi penyebab. Karena program ini juga dengan bahan makanan yang sama juga berlangsung di 4 kabupaten kota yang lain di Sulut,” ungkap Kepala Dinas Pangan Daerah Sulut Dr Jemmy Lampus.
Menurut Lampus ini adalah program Pemerintah pusat yang bersumber dari APBN
“Pangan yang diberikan kepada para siswa tersebut merupakan Program GENIUS atau Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Sehat Bergizi Untuk Siswa, dan ini program pusat yang disalurkan lewat pihak ketiga,” ungkap mantan Kadis Kesehatan Sulut ini.
Dibeberkannya, Program GENIUS itu sudah mulai dijalankan. Bahkan, hingga hari ini telah sembilan kali diberikan.
“Ada lima kabupaten/kota di Sulut yang mendapatkan program tersebut. Tiap daerah dapat tiga SD. Ini sudah kesembilan kali dari 20 kali rencana pemberian,” ungkapnya.
Menurut dia, program GENIUS itu di Sulut diberikan kepada 2.552 siswa dan setiap pemberian menunya berbeda-beda.
“Ada 20 menu. Tapi pemberiannya berbeda-beda. Dengan komposisi protein tinggi low kategori. Untuk susu UHT 200 militer, ada rasa coklat atau rasa strawbery,” terangnya.
Pemberian bantuan gratis ini, kata dia, karena sesuai dengan penelitian bahwa banyak siswa SD ke sekolah tidak sarapan pagi.
“Untuk pemberian program ini dilakukan sebelum istirahat. Jadi masaknya subuh, jam 7 dibawa ke sekolah. Sebelum dibagikan dilakukan edukasi terlebih dulu, termasuk cara mencuci tangan yang benar,” jelasnya.
Dalam penyalurannya, sambung Lampus, selalu dilakukan pendampingan.
“Ada pendampingan dari Asosiasi Ilmu Pendidikan Gizi Indonesia Universitas Muhammadiyah untuk melihat dari sisi gizinya,” ungkapnya.
Diutarakannya, program tersebut diapresiasi karena menyangkut dengan pembentukan sel otak dari siswa-siswi.
“Mereka sesuai penelitian akan jadi pinter lah. Makanya disusunlah program ini,” imbuhnya.
Terkait dengan para siswa keracunan di Bolmong, ia mengaku cepat berkoordinasi dengan Pemerintah setempat untuk langsung lakukan penanganan.
“Anak-anak itu ditangani sebaik-baiknya. Dan kami semua bersyukur info sore ini 30-an siswa sudah pulang dari rumah sakit,” tutur Dr Lampus yang berharap semua siswa akan kembali sehat seperti sediakala.
Dengan kejadian ini, ia mengaku akan melakukan evaluasi besar-besaran.
“Syukurlah semuanya sudah ditangani. Penanganan hal ini kini telah ditangani pihak terkait, termasuk diawasi aparat hukum. Kita berdoa bersama seluruh anak-anak dapat sehat kembali, karena torang tidak inginkan terjadi seperti ini,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi ada sekitar 123 siswa Sekolah Dasar di tiga Sekolah masing-masing SDN 1 Lolak, SDN 2 Lolak dan SDN Tombolango, mendapatkan penanganan langsung dari RSUD Datoe Binangkang dari 240 siswa yang keracunan.
Dalam penjabaran program tersebut, pihak sekolah sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dari pemerintah pusat.
“Sebelum program ini jalan, tiga Sekolah ini Kepala sekolahnya mendapatkan pelatihan di Bogor,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Renti Mokoginta.
Hanya saja, disaat program berjalan Dinas Pendidikan sudah tidak dilibatkan lagi dalam penyaluran bantuan makanan dan minuman bergizi tersebut.
“Saya sudah kroscek langsung informasinya, tidak masuk di Dinas Pendidikan,” terang Renti.
Meskipun demikian, pihaknya tetap terjun langsung ke lapangan untuk menangani persoalan tersebut.
“Karena ini menyangkut siswa, saya harus terjun langsung untuk menyikapi persoalan yang terjadi ini,” Ujar Renti.
Di sisi lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bolaang Mongondow I Wayan Mudiasa mengungkapkan pihaknya hanya sekedar pendampingan saja.
Pihaknya juga menyesalkan kejadian ini. Program yang sudah berjalan dalam kurun waktu Sembilan hari lamanya ini, sebelumnya berjalan dengan baik. “Sebelumnya ini berjalan dengan baik. Nanti hari ke sembilan ini, kejadian terjadi,” ujarnya.
Berikut data-data korban keracunan siswa :
DATA SISWA KERACUNAN MAKANAN
1. SDN 2 LOLAK – – – -JUMLAH SISWA 183 ORG.
-YANG HADIR HARI INI 177 ORG.
– YANG KERACUNAN 160 ORG.
2.SDN 1 LOLAK  -JUMLAH SISWA 150 ORG.
-YANG HADIR HARI INI 142 ORG.
– YANG KERACUNAN   50 ORG. (***)

3. SDN 1 MOTABANG -JUMLAH SISWA 144 ORG.
-YANG HADIR HARI INI 132 ORG.
– YANG KERACUNAN   30 ORG.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.