REPORTASEMANADO, BITUNG- Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw menekankan 4 poin penting saat hadir dalam Pelatihan Bahasa Jepang untuk Alumni SMK Sulut dalam rangka penerimaan sebagai tenaga kerja ke Jepang.
“Ingat selalu. Pengetahuan, keterampilan, etika. Ditambah satu lagi, yakni literasi keuangan,” kata Steven Kandouw pada kegiatan yang dirangkaikan dengan dengan pembukaan Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap III, Selasa (17/10) di Aula UPTD Balai Pelatihan Tenaga Kerja Kelas A Bitung atau yang dulunya lebih dikenal dengan BLK
Menurutnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat terus gencar membuka lapangan pekerjaan. Selain investasi, ekspor, belanja pemerintah, sumber daya manusia (SDM) Sulut juga dipersiapkan agar bisa di kirim bekerja ke luar negeri.
“Di sisi lain mencari negara-negara yang siap menerima tenaga kerja, dan saat ini negara Jepang. Banyak variabe yang harus dipenuhi,” tutur dia.
Untuk itu, Steven Kandouw meminta para peserta untuk memantapkan diri. Tingkatkan kompetensi serta pengetahuan bahasa
“Pertanian, perawatan, konstruksi, dan perhotelan. Harus cepat belajar. Harus yakin boleh meski dalam waktu singkat,” ujar Steven Kandouw.
Selanjutnya keterampilan. Steven Kandouw mengingatkan peserta menghindari apa dibenci di Jepang.
“Ada yang pandai tapi tidak terampil. Otak mungkin cerdas tapi tangannya kaku, hingga malas. Tidak terampil dan malas. Ini yang dibenci di Jepang dan harus dihindari. Jadi cerdas tidak cukup. Harus cakap dan terampil,” ungkapnya.
Ia juga menekankan terkait etika, termasuk di dalamnya Kejujuran, kebersihan, kesopanan. Menurut Steven Kandouw, nilai kesopanan di Jepang tinggi.
“Saling memberi hormat. Anda harus mampu meyakinkan dan membuat orang nyaman. Pengetahuan, keterampilan, etika Ingat baik-baik ini. Saya yakin semua lulus. Hanya orang bodoh yang tidak memanfaatkan ini,” beber dia.
Selain tiga di atas, lanjut dia, ditambah juga dengan literasi keuangan. Kemampuan mengelolah keuangan.
“Baiknya langsung dipilah-pilah. Saya usul 40 persen untuk tabungan. 20 persen jangan lupa orang tua. Yang sudah berkeluarga 50 persen untuk keluarga,” ujar dia.
“Ini peluang. Semoga apa yang disampaikan ini diingat baik-baik. Hal – hal yang sederhana tapi bisa berguna di kemudian hari,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar, Staf Ahli Gubernur Kartika Devi Tanos, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Sulut Denny Mangala, Kepala Disnaker Sulut Rahel Rotinsulu, Kepal Dinas Pendidikan Daerah Sulut Femmy Suluh serta para pejabat dan jajaran Pemkot Bitung. (**/Ven)