REPORTASEMANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus berinovasi terkait dengan sektor perkebunan dimana menjadi bagian penting bagi masyarakat khususnya petani, sehingga bersinergi program dengan pemerintah pusat lewat kementerian terkait terus berupaya memberikan pelayanan maksimal dalam mensejahterahkan petani. Hal ini diungkapkan Kadis Perkebunan Sulut Ir Yeittij Roring.
Lanjut Roring, terkait hal tersebut , Dinas Perkebunan Sulut mewakili Gubernur mengikuti kegiatan musrembangtanas dalam mensinergikan sekaligus melihat program kerja antara pusat dan daerah.
Sementara itu Mentri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mintakan seluruh pelaku pertanian dan perkebunan fokus bekerja mempersiapkan pangan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan petani Indonesia. Hal ini diungkapkan Limpo saat membuka penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan pertanian (Musrenbangtan) nasional 2023.
“Hari ini kami Musrenbang 2023 didalam rangka membangun komitmen – komitmen antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam menghadapi akselerasi dan upaya- upaya maksimal pada pemenuhan pangan nasional kita,” kata Mentan Syahrul dalam sambutannya pada Musrembangtannas 2023 di Kanpus Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Rabu(12/7/23).
Mentan menambahkan Musrenbangtan 2023 merupakan kegiatan yang sangat penting dan menjadi wadah untuk mempersiapkan strategi dan langkah kongkrit yang tepat dalam mengantisipasi tantangan yang beragam mulai dari tantangan perubahan cuaca hingga ketegangan geopolitical yang menjadi warning secara global.
“Hari ini kita hadir ditempat ini untuk menyatakan apapun besok tantangan, mau ada elnino kek, mau ada climate change, mau ada krisis pangan, Indonesia akan tetap siap untuk mempersiapkan yang lebih baik, tantangan tidak boleh menghentikan langkah kita,” tambah Mentan.
Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mempersiapkan beberapa upaya antisipasi dan adaptasi El Nino yang siap dilaksanakan setiap daerah yakni 1) melakukan identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau, 2) melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, 3) meningkatkan ketersediaan alsintan untuk percepatan tani, 4) peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, parit hingga rehabilitasi jaringan irigasi tersier.
“Roadmap menghadapi El Nino dan krisis pangan harus selesai sebelom pulang dari sini. Enggak ada gunanya Musrenbangtan ini kalo strategi ini tidak ada jadi bahas ini bersama Direktur yang bersangkutan,” ujarnya. (*/Ven)